Ketum Solnas GPP Akan Bantu Anak Yatim Dompu Perebut Emas Taekwondo Internasional

Read Time:3 Minute, 49 Second

Ketua Umum Solnas GPO (Solidaritas Nasional Ganjar Pranowo Presiden) Hadi Purwanto SH, MH yang lebih dikenal sebagai Abah Hadi Tuban terenyuh membaca berita atlet yatim pinjam dana koperasi pasar demi membiayai keberangkatannya mengikuti kejuaran taekwondo. Alhasil yang bersangkutan menyabet juara yang membanggakan.

Melalui group WA MIO, Hadi yang juga Wakil Ketua Umum asosiasi perusahan pers berbasis digital (MIO Indonesia) tersebut minta atlet yang bersangkutan menghubungi dirinya, agar utangnya bisa dibantu untuk diselesaikan
“Utangnya berapa ? insya Allah saya akan bantu”, ujar pria yang suka memberikan tausyiah dikalangan selebritis ini

Gayung pun bersambut, Ketua MIO Dompu, Sarwon akan mempertemukan keduanya lewat ponsel sore ini.
Ditemui di wartawan Tuban, Minggu (15/10/23), Abah Hadi yang kalem dan bersuara lembut, berujar
relawan Solnas Ganjar Pranowo, hukumnya wajib dan Sunatullah untuk berbagi sesama. “Hal ini juga di buktikan keluarga pak ganjar yang peduli yatim dan dhuafa”, tandas Abah Hadi yang saat muda pernah bergelut di dunia seni dengan panggilan mas Angga.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, prestasi yang diukir anak yatim, Lalu Febriansyah dan temannya, M. Faris Almir di Kejuaraan Taekwondo Internasional 2023 di Bali, selain membanggakan juga menampar Pemerintah Daerah dan KONI Kabupaten Dompu.

Lalu Febriansyah (siswa SMAN 1 Dompu) turun di kelas Jereugi/Tarung Under 45, berhasil merebut medali Emas. Sedangkan M. Faris Almir (siswa SMKN 1 Dompu) yang turun di kelas Jereugi Male/Tarung Under 37, meraih medali Perak.

Mengapa prestasi mereka justeru dianggap sebagai tamparan bagi Pemda maupun KONI Dompu?

Betapa tidak. Keduanya, dalam mengikuti kejuaraan tingkat dunia di GOR Purna Krida Kabupaten Badung, 13-15 Oktober itu, nol rupiah dana Pemda/KONI.

Mereka berangkat dan ambil bagian dalam kejuaraan bertajuk “Bali Taekwondo International Championship 2023” dengan murni biaya mandiri (biaya sendiri).

Ibunda Febriansyah terpaksa meminjam dana koperasi pasar untuk memenuhi berbagai kebutuhannya. Baik untuk tranportasi, konsumsi maupun akomodasi lainnya.

Hal tersebut dibenarkan Ketua Pengkab Persatuan Taekwondo Indonesia (PTI) Dompu Sirajudin pada wartawan, Sabtu (14/10/23) malam ini.

Menurut dia, seharusnya, atlet Taekwondo Dompu tergabung dan berangkat bersama Kontingen Bintang Juara NTB, sesuai Surat Rekomendasi Pengprov PTI NTB sebanyak enam orang.

Keenam atlet tersebut; Muamar, M. Faris Almir, Lalu Febriansyah, Vio Chantika Ramadhani, Lusi Mutmainah Safitri, dan Chantika Citra Aurora.

Namun, karena kendala biaya, hanya tiga orang yang bisa berangkat. Yakni Muamar, M. Faris Almir, dan Lalu Febriansyah. “Mereka bisa berangkat berkat kesanggupan orang tua ketiganya untuk membiayai sendiri,” kata pria yang biasa disapa Sebem Sirajudin itu.

“Tiga orang lainnya (Vio Chantika Ramadhani, Lusi Mutmainah Safitri, dan Chantika Citra Aurora), tidak sanggup biayai sendiri,” sambung Sirajudin.

Pembebanan terhadap orang tua atlet tersebut sangat terpaksa dilakukan setelah dipastikan tidak mendapatkan dana dari KONI Kabupaten Dompu.

“Itu setelah kita konfirmasi, dan dipastikan tidak mendapatkan dana. Baik lewat pengajuan proposal di KONI maupun santunan (bantuan) lainnya,” ungkap Sirajudin.

Sirajudin sangat bangga dengan prestasi yang diraih Febriansyah dan Faris. Apalagi Febri (sapaan Febriansyah), walaupun anak yatim dan biayai sendiri, mampu mendulang Emas.

“Yang saya harus respek juga adalah perjuangan Kakak dari mama (ibunda) Febri, yang terus mendamping sampai ke Bali,” ujarnya.

“Sampai bela-belain pinjam uang koperasi pasar (alternatif cepat mendapatkan anggaran) untuk biaya keberangkatan menuju Bali,” tegasnya menambahkan.

Sirajudin kembali menegaskan, sumber dana utusan Dompu mengikuti kejuaraan adalah murni pribadi. “Tanpa bantuan dan berafiliasi dengan pemerintah terkait. Walaupun esensinya, kejuaraan ini membawa nama Dompu,” tandasnya.

Ketika dihubungi media ini, Sirajudin mengaku sedang dalam perjalanan kembali ke Dompu. “Sekarang kontingen dalam perjalanan pulang,” jelasnya.

Mengingat keterbatasan anggaran dan semua anggota kontingen menggunakan dana sendiri, maka pihaknya harus pintar-pintar mengatur pengeluaran.

“Saya sendiri, untuk menghemat biaya, dari Dompu ke Bali dan dari Bali ke Dompu pakai motor. Saya berboncengan dengan salah seorang atlet,” beber Sirajudin.

Dihubungi terpisah, Muhammad Ihsan, orang tua atlet M. Faris Almir, awalnya enggan memberikan tanggapan. Namun, setelah terus didesak, akhirnya bersedia angkat bicara.

“Benar, anak saya mengikuti kejuaraan itu dengan dana pribadi,” ujar Ihsan.

Dia berharap, kedepan ada perhatian khusus dan lebih dari Pemda untuk ikut memfasilitasi dan membiayai para atlet dari berbagai Cabor ketika mengikuti kejuaraan.

“Ketika para atlet mengukir prestasi, meraih medali, tentu mereka mengharumkan nama Dompu tercinta ini,” paparnya.

Pada sisi lain, Ihsan mengaku bangga dengan prestasi yang diraih putranya (Faris) bersama Febri. Menurut dia, pencapaian hasil yang sangat bagus ini tidak terlepas dari perjuangan Sabem Sirajudin sebagai nakhoda Cabor Taekwondo Dompu.

“Walaupun dengan segala keterbatasan, terutama kendala dana dalam perjuangan ini, berkat tangan dingin Sabem Sirajudin, atlet-atlet berhasil meraih prestasi luar biasa pada kejuaraan tingkat international,” pujinya.

Hingga berita ini diunggah malam ini, pihak Pemda Dompu belum berhasil dikonfirmasi.

KONI Kabupaten Dompu juga demikian. Sekretaris KONI Zainal Afrodi yang dihubungi melalui nomor WhatsApp-nya, belum tersambung. (Sawon/Andi gembok)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %