Harga Beras Terus Naik, Pemkot : Jangan Panic Buying

Read Time:1 Minute, 40 Second

Bengkulu,kabar-one.com – Harga kebutuhan pokok seperti beras terpantau terus mengalami kenaikan harga. Hal ini terbukti dari panel harga Disperdagrin Kota Bengkulu yang menunjukkan, harga beras medium masih terkerek jauh dari harga eceran tertinggi (HET).

Panel harga dari Disperdagrin menunjukkan harga beras medium berada dikisaran Rp 13.000/kg berdasarkan hasil pemantauan diberbagai pasar dari HET yakni Rp 9.950 (Berdasarkan peraturan menteri perdagangan republik Indonesia nomor 57/M-DAG/PER/8/2017 tentang penetapan harga eceran tertinggi beras untuk wilayah Sumatera, kecuali Lampung dan Sumatera Selatan).

Hal ini juga dibenarkan Kadis Perdagrin melalui Kabid Pengembangan Perdagangan Erika Ariesanti. Dirinya mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan 3 pasar memang terjadi kenaikan pada komoditas beras.

“Dari hasil pemantauan tiga pasar (pasar barukoto, panorama dan minggu) kita rata-ratakan harga beras per 9 Februari harganya 13.900, mulai dari merek manggis Rp 13.900, kembang kol Rp 13.717, IRT 64 Lampung Rp 12.000, longan Rp 13.250, IRT 64 lokal Rp 12.000,” jelas Erika.

Erika juga menjelaskan, kenaikan harga sudah terjadi sejak Januari 2023 mulai dari Rp 500 rupiah hingga Rp 1000 perkilonya.

Terkait kenaikan ini, Pemkot terus rutin melakukan pengecekan harga pasar dan mengimbau para pedagang dan distributor agar tak bermain serta tak menahan pasokan beras.

Pihak Disperdagrin juga mengimbau masyarakat agar tak panic buying karena harga beras merangkak naik.

“Terkait kenaikan ini, kita imbau masyarakat agar tak panic buying dan hanya membeli barang-barang sesuai kebutuhan dan banyaknya disesuaikan dengan kebutuhan,” tegas Erika.

Adapun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mewanti-wanti kenaikan harga ini. Dalam rapat terbatas baru-baru ini, dia meminta para menteri untuk mewaspadai kenaikan harga barang yang bisa berimbas pada lonjakan inflasi. Terutama, kenaikan harga beras dan minyak goreng.

Pasalnya, kata Jokowi, kedua komoditas tersebut adalah kebutuhan pokok yang diperlukan dalam kebutuhan sehari-hari masyarakat dan sangat berperan menjadi penyebab kenaikan kemiskinan.

“Terkait dengan inflasi, kenaikan harga-harga barang dan jasa, saya lihat betul-betul harus diwaspadai. Pertama urusan beras, kedua berkaitan dengan minyak. Minyak goreng dilihat betul,” ujarnya. (**)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %